Tentang Kabupaten Rembang

Kabupaten Rembang terletak diujung paling timur laut Jawa Tengah, berada di pegunungan Kendeng Utara diantara 111.00"-111.30" BT dan 60.30"-07.60" LS. Sebagian wilayah Kabupaten Rembang merupakan daerah pantai yang membujur sepanjang pantai utara Pulau Jawa sepanjang lebih kurang 60 km. Ketinggian dataran terendah adalah o m dan tertinggi 806 m dari permukaan air laut (terletak digunung Lasem). Berdasarkan komposisinya jenis tanah di Kabupaten Rembang meliputi tanah meditarial merah campur grumosal 45%, alluvial 10%, andosal 8% dan regasal 5%. Menurut pola penggunaan tanahnya menunjukkan bahwa tanah untuk sawah 28.771 ha dan tanah kering seluas 72.637 ha.

Sabtu, 11 Februari 2012

Sosialisasi PNPM 2012

Pemerintah Kabupaten Rembang melalui BAPPEDA menyelenggarakan acara sosialisasi PNPM. Acara yang diselenggarakan pada tanggal 10 Pebruari 2012 tersebut  bertempat di lantai. IV Kantor Bupati Rembang dengan menghadirkan pembicara dari DKP, DPU dan BPMPKB Kab. Rembang. Adapun peserta pada acara ini adalah SKPD terkait, camat lokasi PNPM dan pelaku PNPM ditingkat kecamatan dan desa.
Nrasumber pada acara Sosialisasi PNPM
(dari kiri: Ir. Budiyanto, Drs. Slamet Hariyanto,
Drs. Drupodo, M.Si. dan M. Khoiron, MT)
Sebagaimana di ketahui, sebagai salah satu program untuk penanggulangan kemiskinan, Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) merupakan salah satu program pemerintah yang berjalan konsisten dan terus tumbuh. 

PNPM tumbuh dari kegiatan berbasis partisipasi masyarakat yang sudah ada sejak awal reformasi dan kini berkembang ke berbagai bentuk program: pedesaan-perkotaan, sektoral (perikanan, pertanian, kredit usaha kecil), hingga pembangunan sosial ekonomi wilayah.
Peserta sosialisasi serius mendengarkan
materi dari narasumber
Berbeda dari program mengatasi kemiskinan lainnya, program ini sangat diwarnai demokrasi, seperti partisipasi dan kontrol tentang keputusan kegiatan pembangunan tanpa campur tangan pemerintah. Pemerintah tidak hanya membiayai proyek yang dipilih, tetapi juga fasilitator seluruh administrasi pengelolaan dari tingkat lokal ke nasional. Program ini sangat terstruktur, terutama untuk mencegah kebocoran.
Salah satu peserta saat memngajukan pertanyaan
kepada narasumber
PNPM mirip dengan model partisipatoris di Porto Alegre, Brasil, yang kemudian menjadi model pembangunan demokratis di banyak negara. PNPM kini lebih masif dan menjadi salah satu program kebanggaan (flagship) pemerintahan sekarang.